Bertapak dari
dinamika sosial yang terjadi secara vertikal, menyebabkan terbentuknya
gerakan-gerakan pemuda di tingkat Nasional, Regional dan Daerah hadir
mengiringi dinamika tersebut dengan satu tekat mengimbangi perubahan yang
sengaja dihembuskan oleh kelompok elitis, politisi dan pemodal yang merasa
segalahnya bisa dikendalikan atau bangsa Indonesia muda dirubah grafik
perubahanya setiap saat. Di mana itu semua berupa langkah guna
menentukan eksistensi bangsa yang memiliki jati diri di era globalisasi.
Fenomena tersebut ternyata merubah sebuah paradigma generasi bangsa sebagai
tongkat estafet untuk mewarisi sejarah ke-Indonesiaan. Fase demi fase
fenomena perubahan di segala lini tidak dapat lagi dibendung setiap
gerakan-gerakan kepemudaan yang muncul menyatakan diri komunitas independen,
oposisi dan peginspirasi masyarakat dua’afa
(masyarakat lemah). Fenomena tersebut berlangsung tanpa batasan waktu
bahkan tidak ada satu gerakan pemudapun yang memprediksikan dengan berbagai
teropong ilmiah. Yang demikian bisa deketahui dalam sejarah kebangsaan kita
dari era orde baru ke era reformasi (1998), sampai sekarang belum dapat dipetakan
konflik fertikalnya selaku pemuda khususnya di rana parlemen bahkan ketimpangan
ekstra parlemen yang belum terobati dan semakin genting. Sesungguhnya ada
hembusan udara kemerdekaan baru pada bangsa ini ketika orde baru dipangkas dari
kekuasaan empuknya, namun reformasi begitupun ternyata tidak bisa dikatakan
zona hijau menghimpun kehidupan masyarakat kepada asal habitatnya untuk
menghirup udara kesejukan terhindar dari polarisasi global.
Gambaran
singkat sejarah kelam yang terjadi beruntun di tengah-tengah bangsa kita mingilhamkan
pemuda khususnya KOMPPAS (KOMunikasi Pemuda Pencerah Sikka) hadir
mengeksistensikan diri menjadi lembaga independen berbasiskan pemuda menyambut
perubahan yang terjadi di daerah yaitu sistem sentralisasi ke desentralisasi
(otonomi daerah). Adapun kami adalah organisasi yang menghimpun pemuda yaitu
berdasarkan kesamaan historis, geografis dan nilai-nilai kearifan lainya.
Kabupaten Sikka adalah salah satu Kabupaten Kota Maumere/MOF (Maumere of
Flores) yang kaya akan SDM-nya, KOMPPAS kemudian hadir sebagai pengorganisir
Sumber Daya Pemudanya. Maka selaku generasi penentu gerak zaman patut
berpartisipasi baik pikiran maupun tenaga, mencurahkan potensi organisatoris
yang mandiri, kreatif, loyal dan militansi untuk berafiliasi dalam menjawab
hajatan masyarakat sekarang maupun akan datang. Kami menyadari ketertinggalan
atau kekurangan yang harus di penuhi oleh Pemerintah lewat kebijakan kolektif, sehingga
peranan dari semua elemen-elemen integral (stake holder) dalam upaya membangun
daerah perlu diperhitungkan.
Maka KOMPPAS (KOMunikasi Pemuda
Pencerah Sikka) Maumere, lahir dari sebuah landasan pijak diatas sebagai wadah
plural-nasionalis-independen, mencermati dan berupaya menyatukan presepsi
terhadap masalah yang menghinggap pada semua lini.
“Ilmu harus diburu untuk ilmu itu sendiri. Ilmu tidak boleh menjadi
kesenangan untuk diri sendiri. Orang-orang yang memiliki nasib baik untuk
terjun dalam pencarian ilmu, pertama-tama harus menempatkan pengetahuannya demi
kepentingan kemanusiaan. BEKERJA DEMI KEMANUSIAAN !”
(Karl Marx)







0 komentar:
Posting Komentar
"Tumbuh Bangkit Pemuda Sikka"